Meningkatkan Kualitas Pendidikan Guru: Pemerintah Dorong Kolaborasi Internasional melalui Webinar PGIA
Menelusuri Langkah Nyata Pemerintah dan Perguruan Tinggi dalam Menyiapkan Guru Masa Depan yang Inklusif, Adaptif, dan Berdaya Saing Global
Bayangkan Anda seorang guru muda, bersemangat untuk mengubah dunia melalui pendidikan, namun dihadapkan pada tantangan global yang tak pernah selesai: transformasi digital, kompleksitas multikultural, dan kebutuhan peserta didik yang makin beragam. Pertanyaannya, siapkah Anda?
https://ppg.dikdasmen.go.id/news/meningkatkan-kualitas-pendidikan-guru-pemerintah-dorong-kolaborasi-internasional-melalui-webinar-pgi
Nah, di tengah tantangan inilah, pemerintah Indonesia tak tinggal diam. Melalui Direktorat Pendidikan Profesi Guru (PPG), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, lahirlah sebuah inisiatif luar biasa yang patut kita soroti: Webinar Internasional Pendidikan Guru Indonesia-Australia (PGIA) yang diselenggarakan pada 15–16 Mei 2025 di Surabaya. Bukan sekadar webinar biasa, ini adalah ajang kolaboratif berskala internasional yang dirancang untuk memperkuat kualitas dan kapasitas pendidikan guru Indonesia. Bukan hanya tentang teori, tetapi tentang aksi nyata dalam menghadapi dunia pendidikan abad ke-21 yang terus berubah.
Kolaborasi Internasional: Bukan Sekadar Gagasan, Tapi Solusi Nyata
Mari kita mulai dari dasar: Mengapa kolaborasi internasional penting dalam pendidikan guru? Jawabannya sederhana namun dalam: karena pendidikan tidak bisa lagi berdiri sendiri di ruang lokal. Dunia kita terhubung lebih dari sebelumnya. Teknologi, budaya, dan tantangan lintas batas membuat kita tidak hanya butuh guru yang pintar mengajar, tetapi juga mampu beradaptasi, berpikir global, dan tetap manusiawi dalam proses mendidik.
Inilah yang melatarbelakangi kemitraan strategis antara perguruan tinggi Indonesia dan Australia yang tergabung dalam PGIA. Sejak diluncurkan pada September 2024, PGIA telah melibatkan lima universitas dari Australia dan sepuluh universitas dari Indonesia, termasuk Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Universitas Negeri Padang (UNP), dan Universitas Negeri Medan (UNIMED). Kerja sama ini bukan basa-basi. Ia berfokus pada:
- Pelatihan guru berbasis inovasi,
- Riset kolaboratif antar negara,
- Saling berbagi praktik terbaik dalam pendidikan.
Dan yang lebih menarik lagi, semua ini diwujudkan lewat dialog lintas budaya yang membuka wawasan lebih luas bagi para pendidik.
Webinar PGIA 2025: Dua Hari yang Mengubah Paradigma
Apa yang sebenarnya terjadi di webinar ini?
Dalam dua hari penyelenggaraannya, Webinar PGIA 2025 berhasil membawa dua tema besar yang sangat relevan bagi masa depan pendidikan:
Teaching for Tomorrow: Innovations in Education for an Inclusive and Digital Era
Tema ini menekankan pentingnya pendekatan inovatif dalam pembelajaran. Artinya, guru bukan lagi hanya "pengajar", tapi fasilitator pembelajaran aktif. Mereka perlu menguasai teknologi, memahami kebutuhan peserta didik inklusif, dan mampu berinovasi di ruang kelas digital.
Best Practices in Cross-Cultural Education: Fostering Understanding and Respect Between Australia and Indonesia
Di sini, kita diajak memahami bagaimana pendidikan lintas budaya bukan sekadar 'tukar-menukar informasi', tapi juga membangun penghormatan, pemahaman, dan relasi antar bangsa.
Kedua tema ini saling melengkapi. Yang satu berbicara tentang kemampuan teknologis, sementara yang satu lagi tentang kompetensi sosial dan budaya. Kombinasi inilah yang akan melahirkan guru-guru yang utuh: cakap, bijak, dan berdaya.
Siapa Saja yang Terlibat?
Webinar ini bukan acara tertutup. Justru sebaliknya, lebih dari 400 peserta dari berbagai kalangan ikut hadir, baik secara daring maupun luring. Mereka terdiri dari:
- Pemangku kebijakan,
- Praktisi pendidikan,
- Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG),
- Akademisi dari berbagai kampus ternama.
Atmosfer diskusi sangat dinamis. Narasumber dari kedua negara menyampaikan paparan dengan pendekatan praktis, bukan hanya normatif. Mereka berbagi tentang:
- Strategi pembelajaran digital yang sudah diterapkan di kelas masing-masing,
- Tantangan nyata dalam mengajar di lingkungan multikultural,
- Cara mengintegrasikan nilai-nilai inklusi ke dalam kurikulum sehari-hari.
Dukungan Pemerintah: Langkah Nyata Menuju Pendidikan Berkualitas
Dukungan terhadap kegiatan ini datang langsung dari Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd., Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemdikbudristek. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa kolaborasi internasional semacam ini menjadi bagian dari kemitraan diplomatik Indonesia-Australia yang lebih luas. Ia juga menyebutkan bahwa pemerintah saat ini mendorong penguatan kapasitas guru melalui berbagai cara, seperti:
- Beasiswa micro-credential, yaitu pelatihan pendek dan spesifik yang relevan dengan kebutuhan pendidikan modern,
- Pelatihan inovasi pendidikan, termasuk penggunaan teknologi dalam pembelajaran,
- Kegiatan internasional seperti webinar PGIA, untuk memperluas wawasan dan jejaring guru.
Sementara itu, Mr. Glenn Askew, Konsul Jenderal Australia di Surabaya, menyampaikan apresiasi yang tinggi. Ia menyebut bahwa pendidikan adalah fondasi utama hubungan bilateral yang kokoh. Bagi Australia, kerja sama ini bukan hanya bentuk kepedulian, tapi investasi untuk masa depan bersama di kawasan Asia-Pasifik.
Dari Webinar Menuju Aksi: Apa Manfaat Nyata bagi Pendidikan di Indonesia?
Webinar PGIA bukan hanya acara yang selesai begitu saja. Pemerintah berharap, kegiatan ini bisa menghasilkan rekomendasi strategis yang konkret, misalnya:
- Integrasi praktik terbaik dari Australia ke dalam kurikulum pendidikan guru di Indonesia,
- Peningkatan pelatihan berbasis proyek dan inovasi,
- Pembangunan jaringan kolaboratif antar universitas untuk riset dan pertukaran akademik.
Yang lebih penting lagi, webinar ini menunjukkan arah baru: bahwa guru tidak lagi bekerja dalam kesunyian. Mereka menjadi bagian dari komunitas global yang terus bergerak, saling belajar, dan saling menguatkan.
Mengapa Ini Penting untuk Anda, Para Calon dan Guru Aktif?
Jika Anda seorang guru, mahasiswa PPG, atau bahkan pemangku kebijakan di bidang pendidikan, pertanyaan yang perlu Anda renungkan sekarang adalah: sudahkah saya menjadi bagian dari perubahan ini?
Webinar PGIA membuka banyak pintu. Bukan hanya akses terhadap ilmu dan teknologi, tapi juga terhadap cara berpikir global yang menghargai budaya, keberagaman, dan inklusi. Ini bukan soal 'ikut tren'. Ini soal masa depan pendidikan anak-anak Indonesia. Dunia mereka tidak akan seperti hari ini. Maka guru yang mendidik mereka pun, harus siap menghadapi dunia yang belum pernah ada sebelumnya.
Kesimpulan: Pendidikan Guru sebagai Pilar Masa Depan Bangsa
Mari kita simpulkan bersama.
Pemerintah melalui Direktorat PPG telah menunjukkan komitmen yang sangat jelas: meningkatkan kualitas pendidikan guru melalui kolaborasi internasional yang nyata dan berdampak. Webinar PGIA adalah bukti konkret bahwa:
- Guru adalah kunci dari transformasi pendidikan,
- Kolaborasi antar negara memperkuat kualitas dan pemahaman lintas budaya,
- Inovasi digital dan inklusi bukan lagi pilihan, tapi kebutuhan mutlak.
Bagi kita semua, ini bukan sekadar informasi. Ini adalah ajakan untuk bertindak. Mari bersama membangun masa depan pendidikan Indonesia. Karena kualitas guru hari ini akan menentukan kualitas generasi esok. Untuk informasi lebih lanjut tentang webinar PGIA dan program pengembangan guru lainnya, silakan kunjungi:
“Guru yang hebat tidak hanya mengajar, mereka menyalakan api semangat untuk terus belajar. Dan PGIA telah menjadi bahan bakarnya.”