Ondel-Ondel: Warisan Budaya Betawi yang Mendunia
Lagu Ondel-Ondel semakin populer sejak dinyanyikan oleh Benyamin S, seorang penyanyi legendaris Betawi. Lagu ini menjadi bagian dari budaya khas Betawi yang sangat terkenal, sama seperti ondel-ondel yang kini dikenal sebagai salah satu simbol ibu kota DKI Jakarta.
Pada hari ulang tahun Kota Jakarta, sepasang ondel-ondel biasanya dipajang sebagai hiasan di berbagai tempat seperti jalan-jalan, gedung perkantoran, dan pertokoan di wilayah Jakarta. Ondel-ondel yang dipajang memiliki bentuk yang hampir seragam, namun corak dan warnanya sering bervariasi sehingga tampil semarak dan menarik perhatian. Bentuknya menyerupai manusia dengan wajah tersenyum ramah, memberikan kesan yang khas dan menghangatkan suasana.
Filosofi Warna Ondel-Ondel
Lagu Ondel-Ondel menggambarkan filosofi mendalam dari pasangan ondel-ondel. Ondel-ondel laki-laki biasanya berwarna merah, melambangkan semangat dan keberanian. Sementara itu, ondel-ondel perempuan berwarna putih, menandakan kebaikan dan kesucian.
Ukuran ondel-ondel juga bervariasi. Ada yang tingginya mencapai 2,5 meter dengan lebar sekitar 80 sentimeter, tetapi ada pula versi miniatur yang hanya setinggi 1 meter atau bahkan lebih kecil, biasanya dijadikan sebagai cendera mata. Untuk versi besar, ondel-ondel dibuat dari anyaman bambu sehingga ringan dan mudah dipikul oleh pemerannya. Bagian kepala menyerupai topeng yang dihiasi ijuk sebagai rambut.
Pertunjukan yang Sarat Makna
Pertunjukan ondel-ondel Betawi memiliki makna yang mendalam. Tradisi ini dipercaya melambangkan leluhur yang senantiasa menjaga anak cucu atau penduduk suatu wilayah. Penampilan ondel-ondel biasanya diiringi musik khas Betawi, yaitu gambang kromong. Alat musik yang digunakan antara lain gendang, tepak, gendang kempul, kenong, krecek, gong, dan tahyang atau terompet.
Sumber
Aku Cinta Lingkungan Budaya Jakarta
PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri