Jembatan Harapan untuk Anak Bangsa: Wamensos Minta Guru dan Kepala Sekolah Rakyat Bangun Sistem yang Kuat, Wujudkan Pendidikan Berkualitas sebagai Pemutus Rantai Kemiskinan!
![]() |
https://kemensos.go.id/berita-terkini/Sekolah-Rakyat/Tutup-Retret-IC,-Wamensos-Ingatkan-Guru-dan-Kepala-Sekolah-Rakyat-Bangun-Sistem-yang-Baik |
Bapak dan Ibu Guru yang mulia, para Kepala Sekolah yang penuh tanggung jawab,
Bayangkan sebuah ruang pertemuan yang sarat makna. Di sana, para pemimpin masa depan sebuah institusi pendidikan baru duduk dengan khidmat, mendengarkan setiap kata yang diucapkan dengan penuh keseriusan. Mereka tahu, tugas yang menanti di depan mata bukanlah tugas biasa. Ia adalah tugas yang berat, sebuah amanah mulia yang memiliki tujuan luhur: mengentaskan kemiskinan melalui jalur pendidikan.
Pada hari Kamis, 21 Agustus 2025, di Pusat Pendidikan, Pelatihan, Pengembangan Profesi (Pusdiklatbangprof) di Margaguna, Jakarta, Retret Pembekalan Guru dan Kepala Sekolah Rakyat tahap IC mencapai puncaknya. Sebanyak 55 Kepala Sekolah hadir secara langsung, sementara 970 guru mengikuti acara ini dengan antusias melalui aplikasi Zoom. Suasana hening penuh konsentrasi saat Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono memberikan sambutan penutup. Pesannya lugas, tegas, dan sarat dengan visi yang mendalam, sebuah visi yang harus mereka amalkan di tempat tugas masing-masing.
Wamensos Agus Jabo tidak hanya mengucapkan selamat. Ia memberikan sebuah cetak biru, sebuah manual penting tentang apa yang harus mereka lakukan agar Sekolah Rakyat benar-benar menjadi institusi yang revolusioner. Pesan utamanya sederhana, namun memiliki implikasi yang sangat besar bagi masa depan ribuan anak: membangun sistem yang baik dan memberikan pendidikan yang berkualitas.
Mari kita kupas tuntas, apa arti dari pesan ini dan bagaimana Anda, para guru dan kepala sekolah, akan menjadi arsitek dari sebuah sistem yang akan mengubah nasib bangsa.
Membangun Sistem, Menghidupkan Harapan: Fondasi Pertama yang Harus Anda Bangun
Pesan pertama dari Wamensos Agus Jabo adalah tentang sistem. Sekolah Rakyat dirancang sebagai lingkungan pendidikan berasrama, dan di lingkungan seperti itu, sistem yang baik adalah segalanya. Sistem yang baik bukanlah sekadar aturan dan prosedur; ia adalah fondasi yang akan memberikan stabilitas, keamanan, dan kepastian bagi anak-anak yang mungkin belum pernah merasakannya.
"Yang pertama adalah membangun sistem, dan yang kedua kita harus memberikan pendidikan yang berkualitas, sehingga anak-anak yang lulus nantinya memiliki ilmu, karakter, dan keterampilan,” kata Agus Jabo.
Sistem yang Anda bangun haruslah mencerminkan tujuan luhur ini. Ia harus menciptakan sebuah ekosistem di mana setiap detik waktu anak di sekolah adalah waktu yang produktif, waktu untuk belajar dan waktu untuk tumbuh. Sistem yang Anda rancang akan menjadi "pelopor pemutus rantai kemiskinan melalui pendidikan."
Bayangkan, sistem yang Anda bangun akan mengajarkan anak-anak tentang kedisiplinan, tentang tanggung jawab, dan tentang cara berinteraksi dengan orang lain dalam sebuah komunitas. Ini adalah keterampilan hidup yang tak ternilai, sebuah fondasi yang akan mempersiapkan mereka untuk sukses, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Pendidikan Berkualitas: Dari Pendekatan Kolektif Menuju Individual
Di samping sistem, tantangan utama yang Anda hadapi adalah memberikan pendidikan yang berkualitas. Namun, Agus Jabo menekankan bahwa pendidikan di Sekolah Rakyat tidak sama dengan pendidikan di sekolah formal. Ia bahkan menyebutkan, "di Sekolah Rakyat, tidak cukup hanya dengan pendekatan kolektif, tetapi juga harus ada pendekatan individual sesuai latar belakang setiap anak.”
Ini adalah poin yang sangat penting, sebuah perubahan mindset dan metodologi yang harus Anda lakukan. Anak-anak yang Anda ajar datang dari latar belakang yang beragam, dan banyak di antara mereka yang berasal dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Mereka membawa cerita, trauma, dan tantangan unik mereka sendiri.
Tugas Anda adalah melayani setiap anak, memahami cerita mereka, dan merancang pendekatan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pribadi mereka. Ini adalah pekerjaan yang jauh lebih kompleks daripada mengajar di sekolah formal. Ini adalah pekerjaan hati.
Dengan pendekatan individual ini, Anda akan dapat memastikan bahwa setiap anak tidak hanya memiliki ilmu yang kuat, tetapi juga karakter yang tangguh, serta keterampilan yang relevan dengan kebutuhan masa depan. Anda akan membentuk mereka menjadi individu yang utuh, yang mampu membawa perubahan positif bagi diri mereka sendiri dan bagi keluarga mereka.
Kepala Sekolah: Pemimpin Perubahan dan Teladan
Agus Jabo juga memiliki pesan khusus untuk para kepala sekolah yang hadir. Ia menegaskan, "Tugas kepala sekolah adalah memimpin perubahan perilaku, membangun karakter, serta menanamkan kedisiplinan dan nilai-nilai kepemimpinan."
Menjadi kepala sekolah di Sekolah Rakyat bukanlah sekadar mengelola administrasi. Anda adalah pemimpin yang akan menjadi teladan. Setiap tindakan dan keputusan yang Anda ambil akan dilihat, ditiru, dan dicontoh oleh para guru dan siswa. Anda adalah arsitek dari budaya sekolah.
Anda memikul tanggung jawab besar untuk menciptakan lingkungan di mana setiap anak merasa aman, dihargai, dan termotivasi untuk belajar. Anda harus memastikan bahwa sistem yang Anda bangun tidak hanya efisien, tetapi juga manusiawi, dan bahwa setiap guru memahami peran krusial mereka dalam membentuk karakter anak-anak.
Jembatan Harapan dan Pemutus Transmisi Kemiskinan
Pada akhirnya, Wamensos Agus Jabo merangkum seluruh pesan dengan sebuah visi yang sangat kuat. Ia menyebutkan, ke depan Indonesia akan memiliki tiga bentuk sekolah: sekolah formal, sekolah unggulan Garuda, dan Sekolah Rakyat yang diprioritaskan khusus bagi keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Sekolah Rakyat adalah sebuah institusi yang unik. Ia adalah sebuah institusi yang diciptakan untuk menyelesaikan masalah sosial yang paling mendesak.
Agus Jabo berpesan, "Kalau orang tuanya miskin, anaknya tidak boleh miskin." Ini adalah sebuah panggilan. Ini adalah sebuah misi. Ia juga meminta para kepala sekolah untuk menjadikan Sekolah Rakyat sebagai sarana memutus transmisi kemiskinan sekaligus sebagai jembatan harapan bagi anak-anak yang pernah kehilangannya.
"Mari kita jadikan Sekolah Rakyat sebagai jembatan bagi anak-anak miskin untuk menggapai cita-cita, dan sebagai jalan bagi orang tua untuk memiliki kembali harapan,” kata Wamensos Agus Jabo menutup sambutannya.
Para Kepala Sekolah dan guru, Anda adalah arsitek dari jembatan ini. Anda adalah pahlawan yang akan mengakhiri rantai kemiskinan. Anda adalah tangan yang akan mengantarkan harapan kembali ke dalam keluarga yang telah lama kehilangannya.
Selamat bertugas, para pahlawan pendidikan. Semoga retret ini menjadi bekal yang akan menguatkan tekad Anda. Kami percaya, di tangan Anda, masa depan anak-anak Indonesia akan menjadi lebih cerah.