Mengapa Akselerasi PPG 700% adalah Komitmen Negara untuk Guru!

Mengapa Akselerasi PPG 700% adalah Komitmen Negara untuk Guru! 

https://kemenag.go.id/nasional/ppg-penghargaan-kemenag-pada-perjuangan-guru-rUqck


Pernahkah Anda bertanya-tanya, apa yang sebenarnya mendorong seorang guru untuk terus mengajar, bahkan di daerah terpencil sekalipun? Di balik setiap tetes keringat yang mereka keluarkan, ada sebuah dedikasi yang tak terukur. Namun, dedikasi itu tidak bisa berjalan sendirian. Ia membutuhkan pengakuan, dukungan, dan kesempatan untuk terus berkembang. Dan sekarang, Kementerian Agama (Kemenag) menunjukkan komitmen nyatanya melalui sebuah gebrakan besar: akselerasi program Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang mencakup lebih dari 206 ribu guru pada tahun 2025. Angka ini melonjak tajam hingga 700% dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya menyasar 29 ribu guru. Ini bukan hanya sebuah peningkatan statistik. Ini adalah bentuk penghargaan tertinggi dari negara terhadap perjuangan para guru agama dan guru madrasah. Ini adalah sebuah janji bahwa setiap langkah kaki mereka yang menuruni gunung dan melewati sungai demi mengajar, kini akan dihargai dengan peningkatan profesionalitas dan kesejahteraan. 


Dari 556 Ribu Guru Menjadi 350 Ribu: Sebuah Lompatan Besar dalam Sertifikasi 

Selama ini, kita sering mendengar keluhan tentang banyaknya guru yang belum tersertifikasi. Angka itu memang cukup mencengangkan. Pada Januari 2025, jumlah guru agama dan guru madrasah yang belum tersertifikasi mencapai tidak kurang dari 556 ribu guru. Ini adalah sebuah tantangan besar, karena sertifikasi adalah kunci untuk meningkatkan profesionalisme guru dan pada akhirnya, meningkatkan kesejahteraan mereka melalui tunjangan profesi. 

Namun, di tengah tantangan itu, Kemenag menunjukkan langkah konkret dan berani. Melalui akselerasi PPG, mereka berhasil memangkas angka itu secara signifikan. Seperti yang disampaikan oleh Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Sahiron, kini tersisa kurang lebih 350 ribu guru agama yang belum tersertifikasi. Ini adalah sebuah lompatan yang luar biasa. Artinya, dalam kurun waktu kurang dari satu tahun, Kemenag berhasil membantu sekitar 206 ribu guru untuk mengikuti PPG dan membuka jalan bagi mereka untuk mendapatkan sertifikasi. 

Sahiron, yang juga seorang Guru Besar di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, menegaskan bahwa PPG bukanlah sekadar formalitas. PPG dirancang sebagai sarana bagi guru-guru untuk mendapatkan pelatihan yang terstruktur dengan baik. Tujuan akhirnya adalah agar mereka mampu: 

Mentransfer ilmu pengetahuan dengan baik dan akurat: Guru yang profesional tidak hanya tahu apa yang akan diajarkan, tetapi juga tahu bagaimana cara menyampaikannya dengan berbagai metode yang kreatif dan efektif, sehingga murid-murid dapat menerima ilmu dengan maksimal. 

Membentuk karakter baik murid-muridnya: Pendidikan tidak hanya soal kecerdasan kognitif. Pendidikan juga soal akhlak. PPG membekali guru dengan kemampuan untuk mendidik murid menjadi anak-anak yang berakhlak mulia. 

Pada akhirnya, PPG adalah sebuah upaya untuk menciptakan ekosistem belajar yang nyaman dan penuh kasih sayang. Sahiron menambahkan, "diharapkan bahwa para guru... juga mendidik murid-muridnya menjadi anak-anak yang berakhlak mulia," dan agar "murid-murid merasakan kenyamanan dalam menerima ilmu pengetahuan dari guru." Ini adalah sebuah visi yang sangat mulia, di mana proses belajar-mengajar tidak lagi terasa seperti sebuah kewajiban, tetapi sebuah pengalaman yang menyenangkan, di mana ilmu disampaikan dengan penuh kasih sayang, dan murid-murid menghormati guru-gurunya


Kecintaan pada Ilmu, Rasa Empati pada Lingkungan: Apa yang Diharapkan dari Lulusan PPG? 

Visi Kemenag melalui PPG tidak hanya berhenti pada peningkatan profesionalitas guru, tetapi juga pada pembentukan karakter siswa. Para mahasiswa PPG diharapkan mampu menanamkan pada diri murid-murid mereka rasa kecintaan kepada Allah SWT. Mengapa ini penting? Karena dari rasa kecintaan ini, akan lahir sebuah energi spiritual yang sangat kuat. Energi ini kemudian akan menjelma menjadi rasa empati, simpati, dan kecintaan kepada sesama dan lingkungan

Poin ini sangatlah relevan. Di tengah dunia yang semakin individualistis, kita membutuhkan pendidikan yang mampu menumbuhkan rasa kebersamaan, rasa peduli, dan rasa tanggung jawab. PPG adalah salah satu medium untuk menanamkan nilai-nilai ini. Guru yang terlatih akan mampu membimbing siswa-siswanya untuk memahami bahwa agama tidak hanya berbicara tentang hubungan vertikal dengan Tuhan, tetapi juga tentang hubungan horizontal dengan sesama manusia dan lingkungan. Ini adalah sebuah investasi jangka panjang yang akan melahirkan generasi penerus bangsa yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki hati yang mulia. 

Penghargaan Sejati: Mengapa PPG Adalah Bentuk Apresiasi Negara? 

Sahiron mengatakan bahwa PPG juga digelar sebagai bentuk penghargaan kepada para guru yang telah berjuang dan mengabdi di seluruh penjuru negeri. Kalimat ini sangat menyentuh. Ia mengakui bahwa para guru ini telah berjasa besar untuk bangsa dan negara. Ia juga mengakui realitas yang seringkali luput dari perhatian kita: bahkan, sebagian guru harus mendaki dan menuruni gunung, serta melewati sungai-sungai untuk mengajar anak bangsa. Ini bukanlah sekadar profesi. Ini adalah sebuah pengabdian. 

Pemerintah, melalui PPG, ingin memberikan balasan yang setimpal. Dengan mengikuti PPG, para guru tidak hanya akan mendapatkan skill yang bertambah, tetapi juga tunjangan sebagai guru profesional. Tunjangan ini adalah sebuah pengakuan finansial yang akan meningkatkan kesejahteraan mereka. Ini adalah sebuah janji bahwa setiap langkah kaki yang menapaki jalan terjal, setiap keringat yang menetes, dan setiap pengorbanan yang mereka berikan, akan mendapatkan apresiasi yang setara. 


Ringkasan dan Ajakan Bertindak: Mari Kita Dukung Pahlawan Tanpa Tanda Jasa 

Program akselerasi PPG ini adalah sebuah momentum penting yang harus kita dukung. Kita telah melihat bahwa: 

Jumlah peserta PPG melonjak 700%, sebuah bukti nyata komitmen Kemenag. 

PPG bertujuan untuk meningkatkan profesionalitas guru, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan dan kualitas pendidikan

PPG juga dirancang untuk membentuk karakter siswa menjadi anak-anak yang berakhlak mulia dan memiliki rasa empati terhadap sesama dan lingkungan

Akselerasi PPG adalah bentuk penghargaan dari negara untuk dedikasi dan perjuangan guru. 

Kisah ini adalah pengingat bagi kita semua, bahwa kemajuan sebuah bangsa tidak bisa dipisahkan dari peran para pendidiknya. Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang berjuang setiap hari untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. 

Lantas, sebagai masyarakat, apa yang bisa kita lakukan? Kita bisa mulai dengan memberikan apresiasi yang lebih kepada para guru di lingkungan kita. Kita bisa memberikan dukungan moril kepada mereka yang sedang berjuang dalam proses PPG. Dan yang paling penting, kita harus terus menghargai profesi guru, karena pada akhirnya, kemajuan sebuah bangsa berada di tangan mereka. Mari kita bersama-sama memastikan bahwa setiap pahlawan pendidikan mendapatkan pengakuan yang setimpal, sehingga mereka bisa terus mengajar dengan hati yang penuh semangat dan dedikasi.

SiennaGrace

Selamat datang di DidikDigital.com! Kami hadir sebagai sahabat setia para pendidik. Temukan beragam artikel dan sumber daya: dari modul ajar praktis, update kurikulum terbaru (Dikdasmen & Kemenag), hingga tips meningkatkan kualitas pengajaran dan informasi asuransi yang melindungi profesi guru. Edukasi terbaik, kesejahteraan terjamin!

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama