Menag Nasaruddin Umar Raih Apresiasi Kinerja Tertinggi (65,7%) dari Poltracking! Rahasia di Balik Angka: Kunci Kerukunan Umat Beragama yang Melonjak 86,7% vs. PR Lapangan Kerja!
![]() |
https://pendis.kemenag.go.id/sekretariat-ditjen-pendidikan-islam/menag-menteri-dengan-apresiasi-kinerja-tertinggi-versi-poltracking-indonesia |
Pernahkah Anda penasaran, menteri mana di kabinet yang kinerjanya paling dicintai dan diapresiasi oleh publik? Setelah satu tahun berjalan, pemerintahan Prabowo-Gibran kini menerima rapor dari masyarakat, dan hasilnya mengejutkan! Bukan menteri bidang ekonomi atau keamanan, melainkan Menteri Agama, Nasaruddin Umar, yang berhasil merebut takhta dengan meraih apresiasi kinerja tertinggi (65,7%) dari survei Poltracking Indonesia! Ini adalah pengakuan luar biasa di antara 52 pejabat setingkat menteri lainnya. Apa rahasia di balik tingginya tingkat kepuasan ini? Survei Poltracking juga mengungkap bahwa keberhasilan tertinggi pemerintahan adalah dalam Menjaga Kerukunan Antarumat Beragama (86,7%). Kinerja individu Menag dan keberhasilan kementeriannya berjalan beriringan, membuktikan bahwa keseimbangan spiritual dan sosial menjadi kebutuhan utama publik. Kami akan membedah data survei ini, menganalisis faktor-faktor yang membuat kinerja Menag begitu bersinar, dan menelusuri pesan Direktur Eksekutif Poltracking, Hanta Yuda AR, tentang pentingnya komunikasi publik sebagai penentu penilaian, bahkan untuk kinerja sebaik apapun!
Pilar 1: Menag Sebagai Puncak Apresiasi (Data Kinerja Individu)
Hasil survei tatap muka Poltracking Indonesia, yang melibatkan 1.220 responden dengan margin of error $\pm 2.9\%$ pada rentang 3–10 Oktober 2025, menempatkan Menteri Agama sebagai menteri dengan kinerja paling disorot positif.
A. Mengukir Sejarah: Kinerja Tertinggi di Kabinet
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR, secara gamblang menyebut nama Menteri Agama di urutan teratas:
“Sepuluh besar yang pertama dengan apresiasi paling tinggi tingkat kinerja setingkat menteri adalah Menteri Agama.”
Total Kepuasan: Tingkat kepuasan Menteri Agama mencapai 65,7%.
Rincian Kepuasan: Angka ini terdiri dari 10,8% yang menyatakan sangat puas dan 54,9% yang menyatakan cukup puas.
B. Perbandingan dengan The Top Ten Menteri:
Menteri Agama berhasil mengungguli nama-nama populer lainnya di Kabinet Merah Putih, membuktikan bahwa isu kerukunan dan agama adalah isu sentral bagi publik.
Peringkat | Menteri | Tingkat Kepuasan (Sangat Puas + Cukup Puas) |
1. | Menteri Agama Nasaruddin Umar | 65,7% |
2. | Menpora Erick Thohir | 63,5% |
3. | Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa | 61,2% |
4. | Menko IPK Agus Harimurti Yudhoyono | 61% |
5. | Panglima TNI Agus Subiyanto | 60,2% |
6. | Menkes Budi Gunadi Sadikin | 58,3% |
7. | Seskab Teddy Indra Wijaya | 58,1% |
8. | Menko Pangan Zulkifli Hasan | 56,2% |
9. | Jaksa Agung ST Burhanuddin | 56,2% |
10. | Menpera Maruarar Sirait | 56,2% |
C. Kepuasan Tertinggi: Berdampingan dengan Keuangan:
Menariknya, jika hanya dilihat dari sisi penilaian publik yang sangat memuaskan (indikator kinerja paling impresif), Menteri Agama berada di urutan kedua yang sangat ketat:
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa (11%)
Menteri Agama Nasaruddin Umar (10,8%)
Menpora Erick Thohir (10,2%)
Data ini menggarisbawahi bahwa kinerja Menteri Agama dianggap sangat berkualitas oleh lebih dari sepersepuluh responden, menunjukkan dampak kerja yang benar-benar terasa di masyarakat.
Pilar 2: Kunci Rahasia: Keberhasilan Menjaga Kerukunan Umat Beragama
Kinerja individu Menteri Agama tidak bisa dilepaskan dari keberhasilan Kementerian Agama dalam menjalankan tugas utamanya. Survei Poltracking mencatat isu kerukunan sebagai keberhasilan tertinggi pemerintahan Prabowo-Gibran.
A. Keberhasilan Tertinggi Pemerintahan:
Poltracking juga melakukan survei penilaian terkait keberhasilan kinerja Pemerintahan Prabowo-Gibran dalam menangani sejumlah masalah.
Menjaga Kerukunan Antarumat Beragama meraih tingkat kepuasan tertinggi dengan angka 86,7%.
Ini diikuti oleh Menjaga Keagaman (80.2%) dan Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa (77,1%).
“Yang paling tinggi adalah kerukunan umat beragama, menjaga keagaman, menjaga persatuan dan kesatuan. Ini paling tinggi sampai 80%,” sebut Hanta Yudha.
B. Korelasi Langsung Kinerja Individu dan Institusi:
Angka 86,7% kepuasan terhadap kerukunan umat beragama menunjukkan bahwa upaya Kementerian Agama dalam mengkampanyekan moderasi beragama, toleransi, dan fasilitasi dialog telah diterima sangat baik oleh publik. Tingginya apresiasi publik terhadap Menteri Agama (65,7%) merupakan cerminan langsung dari keberhasilan institusi yang dipimpinnya dalam menciptakan iklim sosial yang damai dan harmonis.
C. PR yang Harus Diperhatikan (Lapangan Kerja):
Meskipun aspek sosial dan spiritual mencatat kesuksesan, Poltracking juga mencatat adanya dua PR utama yang harus diselesaikan oleh kabinet:
Menciptakan lapangan kerja.
Mengurangi pengangguran.
Ini adalah area yang menuntut sinergi lebih kuat antara kementerian terkait untuk mewujudkan kepuasan publik yang lebih holistik.
Pilar 3: Pelajaran Berharga: Profesionalisme dan Komunikasi Publik (Formula Hanta Yudha)
Direktur Eksekutif Poltracking, Hanta Yudha AR, memberikan pelajaran berharga bagi seluruh pejabat publik mengenai formula penilaian publik yang sesungguhnya.
A. Menggabungkan Technocratic Study dan Kerja Politik:
Hanta Yudha menekankan bahwa seorang menteri harus menjalankan program-program Presiden sesuai standar, tetapi itu belum cukup.
Kerja Profesionalisme: Menteri harus menjalankan program-program Presiden sesuai parameter yang sudah dibuat Presiden (technocratic study).
Kerja Politik: Menteri juga harus punya keterampilan dan kemampuan untuk mensosialisasikan, mengkomunikasikan kerja yang sudah dilakukan itu kepada publik.
B. Komunikasi Publik sebagai Penentu Penilaian:
Hanta Yudha menyoroti peran komunikasi dalam penilaian publik:
"Sebab, sebagus apapun kinerjanya kalau komunikasi publiknya tidak tersampaikan kepada publik, maka itu tidak memberikan dampak positif secara evaluasi publik.”
Penilaian Gabungan: Penilaian publik adalah gabungan dari:
Keberhasilan melakukan kerja profesionalisme sesuai standar Presiden.
Keberhasilan mengemas komunikasi kepada publik (alias komunikasi publik).
Kinerja tinggi Menteri Agama (65,7%) tidak hanya mencerminkan keberhasilan teknokratis Kemenag dalam menjaga kerukunan, tetapi juga keberhasilan komunikasi publik Menag dan jajarannya dalam menyampaikan pesan-pesan damai dan program kerja kepada masyarakat.
Ringkasan dan Ajakan Bertindak: Merawat Kinerja dan Komunikasi!
Survei Poltracking Indonesia menetapkan Menteri Agama Nasaruddin Umar sebagai menteri dengan apresiasi kinerja tertinggi (65,7%) di Kabinet Merah Putih.
Kinerja Individu: Menag meraih 65,7% apresiasi, mengungguli Menpora dan Menkeu.
Kinerja Institusi: Keberhasilan tertinggi Kabinet adalah Menjaga Kerukunan Antarumat Beragama (86,7%), menunjukkan korelasi kuat dengan kinerja Menag.
Formula Sukses: Kinerja terbaik adalah hasil gabungan antara profesionalisme kerja (technocratic study) dan komunikasi publik yang efektif.
Kinerja Menag Nasaruddin Umar menjadi contoh nyata bahwa isu moral, spiritual, dan sosial yang diwujudkan melalui kerukunan adalah kunci untuk mendapatkan apresiasi publik tertinggi.
Sebagai masyarakat, setelah melihat data ini, bagaimana Anda menilai peran komunikasi publik dari Kementerian Agama (Kemenag) selama setahun terakhir? Dan tantangan apa yang harus menjadi fokus utama Menag ke depan untuk mempertahankan tingkat kepuasan publik yang luar biasa ini?