3.669 ASN Dilantik di Pemkab Bogor: Saatnya Menyatukan Langkah Bersama KORPRI

3.669 ASN Dilantik di Pemkab Bogor: Saatnya Menyatukan Langkah Bersama KORPRI


“Jadilah ASN yang bersatu, bukan terkotak-kotak. Kita punya satu rumah besar, yaitu KORPRI.” – Prof. Zudan Arif, Kepala BKN.

https://www.bkn.go.id/kepala-bkn-imbau-3-669-asn-pemkab-bogor-yang-baru-dilantik-pentingnya-persatuan-asn-melalui-korpri/


📌 Ketika Langkah ASN Baru Dimulai

Bayangkan pagi yang cerah di Bogor, Kamis, 17 April 2025. Ratusan wajah berseri, mengenakan pakaian dinas lengkap, berdiri dengan bangga menerima SK Pengangkatan sebagai ASN. Di ruang itu, tidak hanya hadir semangat individu, tapi juga harapan besar dari negeri ini. Sebanyak 3.669 ASN baru Pemerintah Kabupaten Bogor secara resmi dilantik: 345 orang sebagai CPNS dan 3.324 sebagai PPPK.

Tapi pertanyaannya sekarang, setelah seremoni dan jabat tangan: apa makna sebenarnya dari pengangkatan ini? Apakah sekadar status? Ataukah panggilan untuk berbakti?

Prof. Zudan Arif, Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), hadir langsung dan memberikan pesan yang sangat penting – pesan tentang persatuan, tentang integritas, dan tentang semangat ASN sebagai pelayan masyarakat sejati.

Mari kita telusuri lebih dalam. Artikel ini bukan hanya laporan biasa. Ini ajakan untuk memahami: mengapa persatuan ASN di bawah KORPRI menjadi kunci membangun Indonesia dari dalam.


🎓 Angka Tidak Pernah Berbohong: Fakta Pelantikan ASN Pemkab Bogor

Sebelum membahas imbauan dan pesan moral dari Prof. Zudan, mari kita lihat angka yang berbicara:

KategoriJumlah
CPNS345
PPPK3.324
Total ASN Dilantik3.669

Data di atas bukan sekadar statistik. Di balik setiap angka, ada cerita. Seorang guru yang akhirnya diangkat penuh, seorang tenaga kesehatan yang kini resmi melayani di puskesmas, atau seorang penyuluh yang kini punya dasar hukum kuat untuk membangun masyarakat desa.

Pelantikan ini adalah buah dari seleksi CASN Tahun Anggaran 2024, yang telah melalui serangkaian proses panjang dan transparan. Dan hari itu, 3.669 ASN resmi menjadi bagian dari roda birokrasi yang akan memutar pembangunan di Kabupaten Bogor.



🏛️ Prof. Zudan: KORPRI Bukan Formalitas, Tapi Rumah Bersama ASN

Saat berdiri di hadapan ribuan ASN baru, Prof. Zudan tidak berbicara basa-basi. Pesannya to the point:

“Jangan bentuk forum terpisah. Kita sudah punya KORPRI!”

Sebagian mungkin bertanya: Apa salahnya membuat forum PNS atau komunitas PPPK? Bukankah itu juga untuk komunikasi dan koordinasi?

Jawaban Prof. Zudan sangat jelas. Kita — ASN — sudah punya wadah resmi bernama KORPRI: Korps Pegawai Republik Indonesia. KORPRI bukan sekadar organisasi, melainkan identitas kolektif ASN, tempat kita bertumbuh, bersatu, dan bergerak serempak membangun negeri.

Dalam pidatonya, Prof. Zudan, yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina KORPRI Nasional, menekankan bahwa KORPRI berdasarkan hukum:

  • Undang-Undang ASN

  • Peraturan Pemerintah tentang Manajemen PNS dan PPPK

  • Perpres dan Keppres tentang KORPRI

Artinya, ini bukan sembarang organisasi. KORPRI adalah institusi yang sah, diakui negara, dan dirancang untuk mengayomi ASN dalam satu naungan nilai, visi, dan misi.



🧠 KORPRI: Bukan Hanya Nama, Tapi Gagasan Besar

KORPRI punya sejarah panjang, sejak dibentuk tahun 1971. Tapi lebih dari sekadar sejarah, ia membawa filosofi pelayanan, pengabdian, dan profesionalisme.

Sebagai ASN, kita bukan sekadar bekerja, kita melayani. Di sinilah KORPRI hadir, memastikan setiap ASN punya:

  1. Jati diri profesi yang kuat

  2. Wadah advokasi, perlindungan, dan pembinaan karier

  3. Ruang pengembangan keilmuan dan keterampilan

  4. Forum solidaritas dan kekeluargaan ASN lintas instansi

Tidak peduli apakah kamu CPNS, PPPK, guru, dokter, penyuluh, pegawai kantor kecamatan — selama kamu ASN, KORPRI adalah rumahmu.



🤝 Menghindari Polarisasi: ASN Harus Bersatu, Bukan Terbelah

Di era informasi seperti sekarang, mudah sekali terjadi polarisasi. Bahkan di lingkungan ASN, kadang muncul isu-isu seperti:

  • “PNS lebih beruntung dari PPPK.”

  • “PPPK kurang dihargai oleh instansi.”

  • “Forum PPPK vs Forum PNS.”

Inilah yang diantisipasi oleh Prof. Zudan. Ia tidak ingin ASN terkotak-kotak. Jika kita mulai membangun tembok pemisah, maka kekuatan ASN akan melemah.

“Kita adalah satu, ASN. Bukan dua kubu,” tegasnya.

Makanya, KORPRI menjadi penting — sebagai perekat, sebagai pengingat bahwa apapun status kepegawaianmu, kita semua berada di garis depan pelayanan publik.



🔧 ASN Harus Jadi Good Follower Sebelum Jadi Good Leader

Ada satu pesan menarik dari Prof. Zudan yang tidak boleh kita lupakan:

“Tugas staf adalah membuat pimpinan tenang. Caranya? Capai target kerja, hindari temuan BPK, dan jangan bermasalah dengan APH.”

Pesan ini sederhana tapi sangat dalam.

Kita sering bicara tentang kepemimpinan. Tapi sebenarnya, menjadi pengikut yang baik adalah fondasi menjadi pemimpin yang hebat.

  • Jika kamu staf biasa, kamu bisa membuat perubahan dari bawah.

  • Jika kamu guru, kamu bisa mengubah masa depan anak-anak bangsa dari kelasmu.

  • Jika kamu tenaga kesehatan, kamu bisa menyelamatkan nyawa dari meja pelayanan.

Kuncinya adalah dedikasi.



🕊️ Kerukunan dan Kekompakan: Pondasi Pelayanan Publik

Prof. Zudan menutup arahannya dengan sebuah nilai luhur: kerukunan.

ASN bukanlah mesin birokrasi tanpa jiwa. Kita adalah manusia yang bekerja sama. Kerja tim, gotong royong, kolaborasi — itulah DNA pelayanan publik yang baik.

“Jaga kekompakan. Karena pelayanan publik terbaik lahir dari kerja tim yang rukun dan solid.”


🗣️ Suara Kepala Daerah: ASN Adalah Harapan Baru Bogor

Di sisi lain, Bupati Bogor, Rudy Susmanto, memberikan penegasan yang tak kalah penting.

“Pelantikan ini bukan akhir. Ini adalah awal tanggung jawab besar.”

Dengan 3.669 ASN baru, Pemkab Bogor kini punya amunisi segar untuk meningkatkan pelayanan. Tapi, Bupati mengingatkan: ASN bukan status, tapi peran. Bukan jabatan, tapi pengabdian.



🌱 Sekarang Giliranmu: Siapkah Kamu Menjawab Amanah Ini?

Jika kamu adalah salah satu dari 3.669 ASN yang baru dilantik, atau pembaca yang tengah mempersiapkan diri jadi bagian dari ASN di masa depan, maka kamu harus bertanya pada dirimu sendiri:

  • Apakah kamu siap bersatu di bawah KORPRI?

  • Apakah kamu siap menjadi pelayan masyarakat, bukan dilayani?

  • Apakah kamu siap menjaga nama baik ASN, dan membawa perubahan nyata?

Karena menjadi ASN itu bukan hadiah, tapi mandat. Bukan kehormatan semata, tapi tanggung jawab.



📌 Penutup: Mari Satukan Langkah, Bangun Indonesia dari Kabupaten

Hari ini, 3.669 ASN di Bogor sudah resmi mengemban amanah. Tapi cerita ini bukan milik mereka saja. Ini cerita kita semua. Cerita tentang perubahan birokrasi, tentang pelayanan publik yang semakin kuat, dan tentang rasa memiliki terhadap negeri ini.

Dan semua itu hanya bisa terwujud, jika kita sebagai ASN bersatu. Tidak ada lagi “kami PNS” atau “kami PPPK”. Yang ada adalah kita: abdi negara, abdi masyarakat, dan abdi kebenaran.

KORPRI bukan hanya simbol, ia adalah jalan. Maka mari jalani bersama.



“ASN bukan pekerjaan biasa. Ini adalah jalan pengabdian. Dan di jalan itu, kita harus berjalan bersama.” – Prof. Zudan Arif



Jika kamu merasa artikel ini bermanfaat, bagikan kepada rekan ASN lainnya. Mari kita mulai budaya saling menguatkan, bukan melemahkan.

SiennaGrace

Selamat datang di DidikDigital.com! Kami hadir sebagai sahabat setia para pendidik. Temukan beragam artikel dan sumber daya: dari modul ajar praktis, update kurikulum terbaru (Dikdasmen & Kemenag), hingga tips meningkatkan kualitas pengajaran dan informasi asuransi yang melindungi profesi guru. Edukasi terbaik, kesejahteraan terjamin!

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama