JAWA BARAT RAJAI PANGGUNG PAI NASIONAL! INILAH KADO TERBESAR 101 RIBU GURU PAI: 13 KATEGORI DIKUASAI, JABAR JUARA UMUM! SIMBOL KEBANGKITAN DAERAH TERDAMPAK MUSIBAH YANG JUGA MEREBUT MEDALI EMAS! KEMENAG MENGUMUMKAN DAFTAR LENGKAP TALENTA PAI TERBAIK INDONESIA!
![]() |
| https://kemenag.go.id/nasional/jawa-barat-juara-umum-ini-daftar-pemenang-olimpiade-pai-2025-mp9lq |
Halo, Bapak/Ibu Pendidik, Siswa/i, dan Mahasiswa PAI di seluruh Indonesia! Anda baru saja menyaksikan panggung kebesaran yang menandai titik puncak perjuangan talenta Pendidikan Agama Islam (PAI) dari Sabang hingga Merauke. Selama tiga hari yang intens—30 November hingga 2 Desember 2025—di Jakarta, kita menjadi saksi lahirnya generasi emas PAI yang siap menjadi penjaga spiritual, moral, dan intelektual bangsa. Pertanyaan yang kini menggema: Siapakah provinsi yang berhasil membuktikan dominasi menyeluruh dalam mengelola dan menghasilkan talenta PAI terbaik, dan kategori apa saja yang berhasil dimenangkan oleh para juara dari ujung-ujung negeri?
Inilah jawaban yang harus Anda catat dengan tinta emas: Provinsi Jawa Barat (Jabar) secara resmi dinobatkan sebagai Juara Umum Olimpiade dan Semarak Lomba Pendidikan Agama Islam (PAI) 2025!. Jabar tampil dominan, menyapu bersih medali emas di berbagai kategori, mulai dari jenjang TK hingga SMA, bahkan hingga level Guru, Pengawas, dan Mahasiswa. Kemenangan ini bukan sekadar piala, melainkan bukti nyata keberhasilan program pembinaan PAI di Jawa Barat. Namun, kebanggaan nasional juga tersemat pada para finalis dari daerah-daerah yang baru saja dilanda musibah—seperti Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat—yang kehadirannya dan kemenangan medali yang mereka raih adalah simbol pengabdian luar biasa dan semangat pantang menyerah yang Kemenag hargai setinggi-tingginya! Kami akan membedah secara rinci, kategori demi kategori, bagaimana para juara ini menegaskan komitmen Kemenag untuk mencetak pendidik profesional (lulusan PPG) dan peserta didik berkarakter yang mampu merajut ilmu, iman, dan kreativitas!
Pilar 1: Panggung Keagungan PAI – Apresiasi Negara untuk Pahlawan Ruang Kelas
Olimpiade PAI 2025 adalah wadah nasional yang mempertemukan talenta-talenta terbaik Indonesia. Acara penutupan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Kamaruddin Amin, membawa pesan yang kuat dari Menteri Agama Nasaruddin Umar.
A. Pesan Menteri Agama: Penghargaan dan Kontribusi Kolektif
Apresiasi Lintas Sektoral: Sekjen Kamaruddin Amin secara khusus menyampaikan salam dan apresiasi mendalam kepada para gubernur, wali kota, jajaran pemerintah daerah, serta seluruh panitia dan pendidik. Pengakuan ini menegaskan bahwa kemajuan PAI adalah hasil kerja kolektif yang didukung penuh oleh pemerintah daerah dan komunitas pendidikan.
Penguatan Ekosistem PAI: Kehadiran para pimpinan daerah dan stakeholder terkait dalam apresiasi ini membuktikan bahwa Kemenag tidak bekerja sendiri. Mereka secara aktif mengajak semua pihak untuk berinvestasi pada masa depan PAI, memastikan bahwa guru dan siswa mendapatkan dukungan penuh di tingkat daerah.
B. Dirjen Suyitno: Memuliakan Semangat Pantang Menyerah
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno, menyampaikan apresiasi yang sangat menyentuh. Fokusnya bukan hanya pada kemenangan, tetapi pada resiliensi.
Triumph Over Adversity: Dirjen Suyitno memberikan apresiasi mendalam kepada para peserta dari wilayah yang terdampak bencana seperti Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Beliau menilai bahwa kehadiran para finalis dari daerah tersebut adalah bentuk pengabdian yang luar biasa dan pantang menyerah.
Korelasi dengan Misi Kemanusiaan Kemenag: Apresiasi ini sangat relevan dengan kebijakan relaksasi PPG bagi mahasiswa terdampak bencana yang sebelumnya dikeluarkan Kemenag. Ini membuktikan bahwa Kemenag memegang teguh prinsip kemanusiaan di atas segalanya, dan semangat pantang menyerah para peserta ini adalah bukti keberhasilan penanaman nilai tersebut.
Pilar 2: Gelombang Biru dari Parahyangan – Analisis Dominasi Juara Umum Jawa Barat
Jawa Barat (Jabar) bukan hanya menjadi juara umum, tetapi mereka mendominasi dan menyebar kemenangan di berbagai jenjang dan kategori yang menguji kompetensi berbeda. Ini menunjukkan ekosistem PAI Jabar berada dalam kondisi puncak.
A. Titik Kemenangan Krusial Jawa Barat (Jabar):
Jabar mengamankan gelar Juara Umum melalui kemenangan strategis di kategori-kategori kunci:
MHQ TK/PAUD: Jabar meraih Juara I melalui Qiana Annasya (TK Islam Terpadu Latansa). Ini menunjukkan pembinaan PAI sudah kuat sejak usia dini.
Poster SMA/SMK: Jabar meraih Juara I melalui Azwita Maharani (SMAN 1 Dayeuhkolot). Ini membuktikan kreativitas dan kemampuan visualisasi konsep PAI yang unggul.
Cipta Lagu Guru TK–SD: Jabar meraih Juara I melalui Risma Ayu Lestari (TK Al Kautsar). Ini menegaskan inovasi pedagogi guru Jabar yang mampu menciptakan media ajar yang inspiratif.
Pengawas PAI: Jabar menguasai podium melalui Lia Nurmalia (Kemenag Kota Sukabumi) sebagai Juara I, dan bahkan mengamankan Juara III melalui Ahmad Salim (Kemenag Sukabumi). Kemenangan Pengawas adalah kunci; ini membuktikan kualitas supervisi dan pembinaan guru PAI di Jabar sangat tinggi.
Konten Video Kreatif SMA/SMK: Jabar meraih Juara I melalui Alisa Rahma (SMK Al-Wafa). Kemenangan ini menunjukkan kecakapan guru dan siswa Jabar dalam memanfaatkan teknologi digital untuk dakwah dan pembelajaran PAI.
B. Mengapa Kemenangan Pengawas Sangat Penting?
Kemenangan Pengawas PAI Lia Nurmalia (Juara I) dan Ahmad Salim (Juara III) bagi Jabar adalah indikator paling kuat dari gelar Juara Umum.
Dampak Multiplier: Pengawas PAI adalah agen multiplier yang bertugas memastikan 101.786 guru PAI yang lulus PPG (konteks dari data sebelumnya) benar-benar menerapkan ilmu profesional mereka di kelas.
Tata Kelola dan Pembinaan: Kualitas Pengawas mencerminkan tata kelola dan pembinaan yang baik di lingkungan Kemenag daerah, sejalan dengan fokus Kemenag pada transparansi dan akuntabilitas PPG.
Pilar 3: Simbol Perjuangan – Medali Emas dari Wilayah Terdampak Musibah
Kata-kata Dirjen Suyitno tentang pengabdian luar biasa dan pantang menyerah terbukti secara konkret. Para finalis dari Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat tidak datang sebagai peserta penghibur, melainkan sebagai pemenang yang bermental baja.
A. Dominasi Aceh di Cabang Retorika dan Kreativitas:
Aceh, salah satu wilayah yang sering menghadapi tantangan bencana, menggenggam 4 medali emas di kategori-kategori yang menuntut kekuatan mental dan retorika:
MTQ SMP: Juara I diraih Habibul Hamiz (SMPN 2 Banda Aceh).
Pidato SMP: Juara I diraih Khaidar Munarzi (SMP IT Muhammadiyah Bireuen).
Pidato SMA/SMK: Juara I diraih M. Al-Walid Mz (SMAN 1 Kuta Makmur).
Konten Video Kreatif SMP: Juara I diraih Zahirah Alifah (SMP IT Madani).
Makna Kemenangan Aceh: Kemenangan di cabang Pidato dan MTQ, yang menuntut konsentrasi dan performance prima, adalah testimoni bahwa trauma tidak melumpuhkan semangat spiritual dan intelektual mereka.
B. Semangat Sumatera Barat di Kategori Intelektual dan Kreativitas:
Sumatera Barat (Sumbar), yang juga dikenal rawan bencana, mencatatkan kemenangan penting:
Video Kreatif Mahasiswa: Juara I diraih Rahmad Aidil Fikri (Universitas Negeri Padang).
Runner-up Kunci: Sumbar juga mengamankan posisi penting di runner-up (Juara II), termasuk Muhammad Rafif Rizal (Video Kreatif SMP) dan Muhammad Nabil Izzatullah (Olimpiade SMA/SMK).
Kemenangan para juara dari Aceh dan Sumbar ini adalah legacy abadi yang membuktikan bahwa pendidikan PAI adalah fondasi karakter yang tidak dapat digoyahkan oleh musibah apa pun.
Pilar 4: Merajut Tiga Pilar Kompetensi PAI (Cerdas, Spiritual, dan Kreatif)
Olimpiade PAI 2025 dirancang untuk menguji tiga dimensi kompetensi guru dan siswa PAI: Aqliyah (Intelektual), Qalbiyah (Spiritual/Akhlak), dan Harakiyah (Aplikasi/Kreativitas).
A. Blok A: Kekuatan Aqliyah dan Konseptual (Olimpiade & Poster)
Blok ini menguji kemampuan berpikir kritis, penguasaan konsep PAI, dan visualisasi ide:
Olimpiade PAI:
SD: Juara I diraih Muhammad Adrian Zafran (DKI Jakarta). Kemenangan ini menunjukkan kekuatan akademik PAI di Ibukota.
SMP: Juara I diraih Nur Asyifa Safitri (Bangka Belitung).
Mahasiswa: Juara I diraih Fatya Eka Nurfaizah (DIY). DIY juga mengamankan Juara II (Afif Dzaky Khairullah). Ini membuktikan Yogyakarta adalah pusat keunggulan PAI di tingkat perguruan tinggi.
Lomba Poster: Juara I SMP diraih Kaila Jacinda Elysia (Jawa Timur), dan Juara I SMA diraih Azwita Maharani (Jawa Barat). Lomba ini membuktikan siswa PAI bukan hanya menguasai teks, tetapi juga mampu mengomunikasikan pesan PAI secara visual dan modern.
B. Blok B: Kekuatan Qalbiyah dan Retorika (MHQ, MTQ, Pidato)
Blok ini menguji kedalaman spiritual, penguasaan teks suci, dan kemampuan orasi yang persuasif:
MHQ TK/PAUD: Juara I diraih Qiana Annasya (Jabar). Mencetak penghafal Qur'an sejak usia dini adalah investasi spiritual bangsa.
MTQ SD: Juara I diraih Muh. Zaky Irsyad Batuta (NTB). Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi mercusuar tilawah di jenjang SD.
Pidato: Keempat juara I (SD, SMP, SMA, Mahasiswa) dikuasai oleh Sulawesi Tengah, Aceh, dan Sumatera Barat. Kemenangan ini menunjukkan kekuatan retorika PAI menyebar merata dan menjadi sarana dakwah yang efektif.
C. Blok C: Kekuatan Harakiyah dan Aplikasi Kreatif (Video Kreatif, Cipta Lagu, Cover Lagu)
Blok ini menguji kemampuan mengaplikasikan PAI dalam ranah digital dan seni:
Konten Video Kreatif: Juara I diraih Zahirah Alifah (Aceh) dan Alisa Rahma (Jabar). Kemenangan ini menegaskan bahwa Dakwah 4.0 yang menggunakan media digital dan kreativitas telah menjadi bagian integral dari pendidikan PAI.
Cover Lagu TK: Juara I diraih Kirana Sheza Nur Ababil (Jawa Timur).
Cipta Lagu Guru: Juara I diraih oleh guru dari Jawa Barat (Risma Ayu Lestari, TK–SD) dan guru dari Sumatera Selatan (M. Febriansyah Juaini, SMP–SMK). Ini adalah bukti bahwa guru PAI secara aktif menciptakan media ajar yang inovatif dan relevan (sejalan dengan fokus pasca-PPG Kemenag).
Pilar 5: Memuliakan Sang Pendidik – Guru, Pengawas, dan Mahasiswa sebagai Garda Terdepan
Olimpiade PAI 2025 tidak hanya memuliakan siswa, tetapi juga menempatkan Guru, Pengawas, dan Mahasiswa pada panggung kehormatan, menegaskan peran mereka sebagai garda terdepan yang memanggul misi spiritual Kemenag.
A. Guru PAI: Dari Pelaksana Kurikulum menjadi Inovator Sejati
Kategori Guru PAI menantang pendidik untuk menunjukkan dedikasi dan inovasi.
Guru PAI Lomba Poster: Juara I diraih Fatma Anindya (Jawa Tengah).
Guru PAI Konten Video Kreatif: Juara I diraih Adzani Iqbal Al Rasyid (Lampung). Kemenangan ini membuktikan bahwa Guru PAI adalah kreator konten yang mampu bersaing dalam ranah digital modern.
Guru Cipta Lagu: Kemenangan guru dari Jabar dan Sumsel membuktikan bahwa lulusan PPG (yang kini jumlahnya mencapai ratusan ribu) secara aktif mentransformasi kompetensi profesional mereka menjadi produk inovasi nyata.
B. Pengawas PAI: Arsitek Mutu Pendidikan
Pengawas PAI adalah arsitek mutu. Kemenangan Pengawas dari Jawa Barat (Lia Nurmalia) dan Gorontalo (Yahya Yunus Anuli, Juara II Video) menunjukkan bahwa pembinaan PAI di daerah bekerja secara efektif.
C. Mahasiswa PAI: Masa Depan Pendidikan Islam di PTU
Mahasiswa PTU: Kategori ini spesifik untuk Mahasiswa PAI di Perguruan Tinggi Umum (PTU), menunjukkan komitmen Kemenag untuk memperkuat PAI di semua jenis institusi.
Kemenangan Merata: Mahasiswa dari Bali (IKIP Saraswati), Sumatera Barat (Universitas Negeri Padang), dan DIY (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta) menguasai podium. Hal ini menegaskan bahwa semangat PAI telah merasuk ke jantung PTU di berbagai pulau.
Pilar 6: Merawat Semesta dengan Cinta – Fokus pada Sarana Ibadah Sehat
Kategori Sarana Ibadah Sehat – Sekolah adalah kategori yang paling selaras dengan tema Hari Guru Nasional (HGN) 2025: “Merawat Semesta dengan Cinta”. Kategori ini berfokus pada kesadaran ekoteologis yang diajarkan Kemenag.
Inisiatif Ekologis: Lomba ini mendorong sekolah untuk tidak hanya membangun mushalla, tetapi merawatnya dengan kepedulian ekologis dan kesehatan. Kebersihan, sirkulasi udara, dan pengelolaan limbah di area ibadah menjadi indikator utama.
Kemenangan Jakarta: Juara I diraih SDN 03 Menteng, Jakarta Pusat. Kemenangan ini membuktikan bahwa mewujudkan Sarana Ibadah Sehat (SIS) dapat dilakukan bahkan di tengah keterbatasan ruang kota besar. Ini adalah wujud nyata dari Panca Cinta: Cinta Lingkungan.
Kesimpulan Mutlak dan Seruan Transformasi
Olimpiade dan Semarak Lomba PAI 2025 yang menobatkan Jawa Barat sebagai Juara Umum adalah perayaan atas profesionalisme, kreativitas, dan resiliensi. Kemenangan yang tersebar luas, terutama yang diraih dengan semangat pantang menyerah oleh peserta dari wilayah terdampak bencana, adalah kado terindah bagi seluruh pendidik di Indonesia menjelang Hari Guru. Ini menegaskan bahwa Guru PAI, didukung oleh Pengawas profesional dan Mahasiswa bersemangat, adalah garda terdepan yang siap mencetak generasi yang beriman, berilmu, dan berakhlak.
Ajakan Bertindak (Call to Action):
Kepada seluruh stakeholder PAI di Indonesia, jangan biarkan semangat kemenangan ini meredup!
Replikasi dan Pembinaan: Pelajari strategi pembinaan PAI yang diterapkan Jawa Barat di semua jenjang, dan terapkan di provinsi/madrasah Anda.
Jadilah Inovator: Kepada para Guru PAI dan Pengawas, gunakan Sertifikat Pendidik (PPG) Anda untuk menciptakan inovasi nyata (seperti pemenang Cipta Lagu dan Video Kreatif) dan memperkuat pembinaan.
Tanamkan Karakter: Ajarkan siswa Anda bahwa PAI bukan sekadar nilai di rapor, tetapi fondasi karakter yang membuat mereka pantang menyerah (seperti peserta dari Aceh dan Sumbar) dan peduli terhadap semesta (seperti pemenang SIS)!
Mari kita jaga momentum kemenangan ini dan jadikan PAI sebagai pilar utama kejayaan spiritual dan intelektual bangsa!
