Merdeka Belajar, Merdeka Bangsa! Presiden Prabowo dan Menteri Agama Hadiri Pembekalan Guru Sekolah Rakyat, Tegaskan Peran Pendidikan sebagai Pilar Utama Kemandirian!
![]() |
https://kemenag.go.id/nasional/menag-dan-puluhan-guru-agama-hadiri-pembekalan-sekolah-rakyat-bLMO8 |
Bapak dan Ibu Guru yang luar biasa, para Kepala Sekolah yang penuh dedikasi, pernahkah Anda merasa bahwa pekerjaan Anda adalah bagian dari sebuah gerakan besar yang akan mengubah nasib bangsa? Pernahkah Anda membayangkan bahwa setiap detik yang Anda habiskan di kelas, setiap ilmu yang Anda berikan, adalah sebuah investasi langsung untuk kemandirian ekonomi Indonesia?
Pada hari Jumat, 22 Agustus 2025, di Jakarta, sebuah peristiwa bersejarah terjadi. Bukan hanya sebuah acara seremonial, tetapi sebuah pertemuan antara pucuk pimpinan negara dengan para garda terdepan pendidikan. Menteri Agama, Nasaruddin Umar, hadir dalam Pembekalan bagi Guru dan Kepala Sekolah pada Sekolah Rakyat yang diselenggarakan oleh Kementerian Sosial. Menag hadir dengan mengenakan seragam hijau tua yang sama dengan yang Anda kenakan, sebuah simbol solidaritas dan penghargaan yang sangat dalam. Ia sempat menyapa para peserta, berbagi senyum dan semangat, seolah menegaskan bahwa seluruh elemen pemerintah berada di belakang Anda, mendukung perjuangan Anda.
Acara ini bukan sekadar pembekalan biasa. Acara ini dihadiri langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang memberikan keynote speech penuh makna. Pidato beliau bukanlah sekadar pidato politik, melainkan sebuah visi tentang masa depan bangsa, di mana peran Anda sebagai guru ditempatkan sebagai pilar utamanya.
Dari Visi Presiden Menuju Aksi Nyata di Lapangan
Presiden Prabowo membuka pidatonya dengan sebuah pernyataan yang menggugah: "Kemerdekaan sejati salah satunya adalah merdeka dalam belajar." Kalimat ini bukan hanya slogan. Bagi seorang guru, ini adalah sebuah panggilan. Kemerdekaan belajar berarti membebaskan anak-anak bangsa dari belenggu kebodohan, dari keterbatasan akses, dan dari kurikulum yang tidak relevan. Anda, Bapak dan Ibu Guru, adalah arsitek yang membangun jembatan menuju kemerdekaan itu.
Beliau melanjutkan dengan menekankan pentingnya peran pendidikan dalam membangun masa depan bangsa, serta menyebut Program Sekolah Rakyat sebagai salah satu bentuk nyata upaya pemerintah dalam menciptakan keadilan akses pendidikan di negeri ini. Mengapa keadilan ini begitu penting? Karena setiap anak bangsa, di mana pun mereka berada, berhak mendapatkan pendidikan yang layak. Melalui Sekolah Rakyat, pemerintah memastikan bahwa tidak ada lagi anak yang tertinggal karena alasan geografis atau ekonomi.
Presiden Prabowo juga menyinggung tentang kekayaan alam Indonesia yang melimpah. "Kita memiliki kekayaan sumber daya alam yang luar biasa. Yang kita butuhkan adalah anak-anak bangsa yang mampu mengelola kekayaan itu. Di sinilah peran penting pendidikan," ujarnya. Kata-kata ini memberikan makna yang lebih dalam pada setiap materi pelajaran yang Anda sampaikan. Setiap kali Anda mengajar, Anda tidak hanya mentransfer pengetahuan; Anda sedang mempersiapkan calon-calon insinyur, manajer, petani, dan pemimpin yang akan mengelola kekayaan alam kita dengan bijak dan bertanggung jawab.
Beliau yakin, melalui pendidikan yang baik, Indonesia dapat mandiri secara ekonomi. "Dengan pendidikan yang baik, kita bisa membangun pabrik mobil sendiri, memproduksi pesawat, bahkan kapal sendiri. Indonesia bisa berdiri di kaki sendiri," imbuhnya. Ini adalah sebuah visi besar. Visi yang menempatkan pendidikan sebagai fondasi utama kemandirian nasional. Dan di tengah-tengah visi besar itu, Anda adalah pahlawan yang bekerja di garis depan, setiap hari, tanpa kenal lelah.
Guru: Profesi Mulia, Kunci Memutus Rantai Kemiskinan
Presiden Prabowo memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Anda, para guru dan kepala sekolah. Beliau menyebut bahwa profesi guru adalah "pekerjaan yang sangat mulia dan berperan besar dalam memutus rantai kemiskinan."
Mari kita renungkan bersama. Apa makna dari "memutus rantai kemiskinan"? Pendidikan memberikan pengetahuan dan keterampilan yang membuka pintu-pintu peluang baru. Pendidikan memberikan kepercayaan diri dan harapan yang menginspirasi anak-anak untuk bermimpi lebih besar. Ketika Anda mengajar, Anda tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan; Anda memberikan kunci yang dapat membuka pintu menuju kehidupan yang lebih baik, tidak hanya untuk siswa Anda, tetapi juga untuk keluarga dan komunitas mereka. Anda adalah agen perubahan yang membawa cahaya harapan ke dalam kegelapan ketidakpastian ekonomi.
Lebih dari itu, Presiden Prabowo juga menegaskan bahwa "Ini adalah cita-cita kita bersama, yaitu memajukan pendidikan nasional, dan Sekolah Rakyat menjadi bagian penting dari perjuangan itu." Ini bukan hanya program pemerintah. Ini adalah perjuangan kita bersama. Perjuangan untuk memastikan bahwa setiap anak Indonesia mendapatkan kesempatan yang adil untuk mengembangkan potensinya.
Kolaborasi Lintas Kementerian: Wajah Baru Pendidikan Nasional
Acara ini adalah bukti nyata dari kolaborasi yang kuat di dalam Kabinet Merah Putih. Presiden Prabowo secara khusus mengucapkan terima kasih kepada para menteri kabinet, termasuk Menteri Agama, yang telah bekerja keras menyukseskan program-program pendidikan. Kehadiran Menag, bersama dengan puluhan guru agama dari berbagai latar belakang, menunjukkan bahwa program ini melampaui sekat-sekat sektoral. Ini adalah program yang merangkul semua, dari berbagai kementerian, dan dari berbagai latar belakang agama.
Presiden mengungkapkan bahwa saat ini sudah berdiri 100 Sekolah Rakyat, dan ke depan akan dibangun 165 sekolah tambahan untuk memperluas akses pendidikan berkualitas bagi masyarakat. Angka-angka ini adalah bukti dari komitmen yang tidak main-main. Pemerintah tidak hanya berjanji, tetapi juga bertindak, memastikan bahwa setiap janji diwujudkan menjadi realitas yang dapat dirasakan oleh seluruh rakyat.
Di akhir pidatonya, Presiden Prabowo berpesan agar Anda, para guru dan kepala sekolah, menjaga dan membimbing anak-anak didik sebagai aset masa depan bangsa. Beliau juga mengingatkan para siswa untuk selalu menghormati guru sebagaimana mereka menghormati orang tua sendiri. Ini adalah pesan yang universal, sebuah pengingat akan pentingnya hubungan tulus antara guru dan siswa, sebuah hubungan yang akan menjadi fondasi bagi bangsa yang lebih kuat di masa depan.
Penutup: Sebuah Ajakan untuk Terus Mengabdi
Bapak dan Ibu Guru yang mulia, pertemuan ini adalah sebuah pengakuan resmi dari negara atas peran luar biasa Anda. Anda bukan hanya pengajar. Anda adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang sedang membangun fondasi bagi Indonesia yang mandiri, adil, dan makmur.
Teruslah kobarkan semangat mendidik. Jadilah pilar bangsa. Dan ingatlah selalu bahwa setiap hari, di dalam kelas, Anda sedang mengukir sejarah. Indonesia yang maju, adil, dan mandiri ada di tangan Anda.