MAGIS Siap Mendominasi! Kemenag Digitalisasi Total Supervisi Madrasah Demi Sukseskan 'Kurikulum Berbasis Cinta' (KBC): Dari Pengawasan Real-Time Hingga Laporan ke Menag di Hari Guru Nasional 2025!

MAGIS Siap Mendominasi! Kemenag Digitalisasi Total Supervisi Madrasah Demi Sukseskan 'Kurikulum Berbasis Cinta' (KBC): Dari Pengawasan Real-Time Hingga Laporan ke Menag di Hari Guru Nasional 2025! 

https://pendis.kemenag.go.id/direktorat-guru-dan-tenaga-kependidikan/kemenag-dorong-digitalisasi-supervisi-lewat-magis-sukseskan-kurikulum-berbasis-cinta


Apakah Anda seorang guru, kepala, atau pengawas madrasah yang merasa proses supervisi seringkali memakan waktu, rumit, dan kurang terukur? Bersiaplah untuk menyambut revolusi digital di dunia pendidikan Islam! Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Kementerian Agama RI telah secara ambisius mengembangkan MAGIS (Madrasah Digital Supervision System). Ini bukan sekadar aplikasi baru; MAGIS dirancang untuk menjadi tulang punggung pengawasan dan pendampingan dalam mengimplementasikan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) secara nasional. Dirjen GTK Madrasah, Dr. Fesal Musaad, M.Pd., menegaskan bahwa sistem ini harus tangguh, efisien, dan siap diterapkan di seluruh Indonesia. Melalui MAGIS, Kemenag ingin memastikan seluruh elemen madrasah—dari pengawas hingga guru—mampu menjalankan KBC secara menyeluruh dan bermakna. Kami akan membedah tiga strategi utama GTK untuk menyukseskan KBC, menjelaskan bagaimana MAGIS bekerja sebagai instrumen supervisi berbasis refleksi, dan mengungkapkan rencana Kemenag untuk melaporkan hasil monitoring digital ini langsung kepada Menteri Agama pada Puncak Hari Guru Nasional (HGN) 2025


Fase 1: MAGIS dan KBC—Kolaborasi Revolusioner Pendidikan Islam 

Peluncuran MAGIS ini ditegaskan dalam Focus Group Discussion (FGD) Pemanfaatan MAGIS dalam Implementasi KBC, yang melibatkan kolaborasi strategis antara GTK Madrasah, Program INOVASI, Pusbangkom SDM Kemenag, serta melibatkan langsung pengawas, kepala madrasah, dan tim pengembang. 


1. Definisi Ulang Supervisi: 

Direktur GTK Madrasah, Dr. Fesal Musaad, M.Pd., menekankan bahwa peran MAGIS sangat vital: 

“MAGIS harus menjadi sistem supervisi digital yang tangguh, efisien, dan siap diterapkan di seluruh Indonesia untuk memperkuat pelaksanaan KBC.” 

Supervisi tidak lagi dipandang sebagai sekadar pemeriksaan, tetapi sebagai pendampingan digital yang efisien untuk memastikan kualitas kurikulum baru. 

2. Kurikulum Berbasis Cinta (KBC): Misi Pendidikan Berkarakter: 

Meskipun detail KBC tidak dijelaskan secara rinci, penamaan "Kurikulum Berbasis Cinta" menyiratkan misi besar Kemenag dalam: 

Pendidikan Karakter: Kurikulum yang menekankan nilai kasih sayang, toleransi, dan rahmah sebagai inti dari proses belajar mengajar. 

Pembelajaran Bermakna: Memastikan kegiatan belajar mengajar (KBM) tidak hanya transfer ilmu, tetapi juga menumbuhkan empati dan kepedulian. 

Realisasi Nilai Agama: Menerjemahkan nilai-nilai agama Islam yang moderat ke dalam praktik pembelajaran sehari-hari. 

KBC adalah roh, dan MAGIS adalah instrumen digital yang memastikan roh tersebut hidup dan terukur di setiap madrasah. 


Fase 2: Tiga Pilar Strategi GTK Memperkuat KBC  

Dukungan Direktorat GTK Madrasah terhadap implementasi Kurikulum Berbasis Cinta diwujudkan melalui tiga strategi utama yang saling terintegrasi:  

1. Pilar SDM: Pelatihan Fasilitator Pokjawas 

GTK memahami bahwa sebagus apapun sistem digital, kualitas SDM adalah kunci. 

Target: Melatih fasilitator nasional Pokjawas (Kelompok Kerja Pengawas Madrasah). 

Tujuan: Memperkuat kompetensi pengawas madrasah agar mereka mampu memimpin perubahan di lapangan dan mengoperasikan sistem digital baru. 

2. Pilar Sistem: Pemanfaatan MAGIS (Supervisi Berbasis Refleksi) 

Inilah inti dari revolusi digital ini. MAGIS mengubah mekanisme supervisi menjadi lebih modern dan konstruktif. 

Instrumen Digital: MAGIS dijadikan instrumen digital utama dalam proses supervisi. 

Basis Refleksi: Supervisi yang dilakukan MAGIS berpusat pada refleksi—membuat guru, kepala, dan pengawas menganalisis hasil pengawasan, mengidentifikasi kelemahan, dan merancang perbaikan secara mandiri. Ini mendorong budaya belajar berkelanjutan. 

3. Pilar Materi: Pengembangan Modul Pendampingan KBC 

Sistem dan SDM harus didukung oleh materi yang berkualitas. 

Fokus: Pengembangan modul pendampingan KBC yang terintegrasi dan komprehensif. 

Tujuan: Memastikan seluruh stakeholder madrasah memiliki panduan baku dan materi yang seragam untuk menjalankan Kurikulum Berbasis Cinta sesuai standar yang ditetapkan. 


Fase 3: MAGIS Sebagai Mata dan Tangan Kemenag (Monitoring Real-Time dan Akuntabilitas) 

Kehadiran MAGIS bukan hanya memudahkan pekerjaan pengawas, tetapi juga meningkatkan akuntabilitas dan transparansi implementasi kurikulum di tingkat nasional. 

1. Pengukuran yang Real-Time dan Terukur: 

Fesal Musaad menegaskan manfaat utama MAGIS dalam mengukur pelaksanaan KBC: 

"Kehadiran MAGIS menjadi langkah strategis dalam memastikan pelaksanaan KBC berjalan terukur dan terpantau dengan baik." 

MAGIS memiliki kemampuan esensial sebagai sistem digital: 

Mencatat dan Memantau: Merekam setiap aktivitas supervisi dan implementasi KBC. 

Melaporkan Perkembangan: Memberikan laporan perkembangan implementasi KBC secara real-time kepada pusat. 

Ini berarti data implementasi kurikulum di madrasah kini tersedia on-demand dan dapat diakses kapan saja oleh GTK Pusat. 

2. Menuju Hari Guru Nasional 2025: Dashboard Akuntabilitas: 

GTK Madrasah memiliki target besar terkait MAGIS yang akan menjadi puncak akuntabilitas program ini: 

Pembangunan Dashboard Nasional: GTK tengah menyiapkan dashboard nasional sebagai alat monitoring langsung. 

Laporan ke Menteri Agama: Hasil monitoring dan implementasi KBC melalui MAGIS akan dilaporkan langsung kepada Menteri Agama pada Puncak Hari Guru Nasional (HGN) 2025

MAGIS menjadi alat pembuktian bahwa GTK Madrasah serius dalam mengimplementasikan kurikulum baru dengan memanfaatkan teknologi secara maksimal. Laporan ini akan menjadi penentu kebijakan GTK selanjutnya. 

3. Misi Penyelarasan Kualitas: 

Tujuan akhir dari keseluruhan strategi ini adalah menyamakan pemahaman dan kualitas pelaksanaan KBC di seluruh Indonesia. 

"Dengan sistem digital yang kuat dan pendampingan yang berkelanjutan, kami ingin memastikan seluruh pengawas, kepala, dan guru madrasah mampu menjalankan KBC secara menyeluruh dan bermakna,” pungkas Fesal. 

MAGIS adalah game-changer yang mendefinisikan ulang pengawasan madrasah, mengubahnya menjadi proses digital, reflektif, dan berdampak langsung pada kualitas pendidikan. 


Ringkasan dan Ajakan Bertindak: Jadilah Bagian dari Transformasi Digital Madrasah! 

Kemenag melalui GTK Madrasah telah mengambil langkah masif dengan meluncurkan MAGIS (Madrasah Digital Supervision System) untuk menjamin kesuksesan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC)

Fungsi MAGIS: Sistem ini adalah tulang punggung supervisi digital yang terukur dan real-time

Strategi Kemenag: Dukungan diberikan melalui pelatihan pengawas (Pokjawas), penggunaan MAGIS (supervisi berbasis refleksi), dan modul pendampingan yang terintegrasi. 

Target Akuntabilitas: Hasil monitoring digital MAGIS akan dilaporkan langsung kepada Menag pada HGN 2025

MAGIS menuntut adaptasi cepat dari seluruh insan madrasah. Era supervisi manual yang memakan waktu telah berakhir. Kita kini memasuki era baru yang efisien, transparan, dan berbasis data. 

Sebagai pengawas, kepala, atau guru madrasah, perubahan apa yang akan Anda lakukan di lingkungan kerja Anda untuk menyambut sistem MAGIS ini? Bagaimana Anda akan memastikan Kurikulum Berbasis Cinta tidak hanya menjadi jargon, tetapi benar-benar terukur dan bermakna melalui refleksi digital di MAGIS?

SiennaGrace

Selamat datang di DidikDigital.com! Kami hadir sebagai sahabat setia para pendidik. Temukan beragam artikel dan sumber daya: dari modul ajar praktis, update kurikulum terbaru (Dikdasmen & Kemenag), hingga tips meningkatkan kualitas pengajaran dan informasi asuransi yang melindungi profesi guru. Edukasi terbaik, kesejahteraan terjamin!

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

iklan 1

iklan 2